Selasa, 27 November 2012

Bumiku yang malang"

Bumiku yang malang"

oleh OK Perdana Indra pada 28 April 2012
Bumi ku yang mulai rapuh
Pondasimu yang dulunya tangguh dan kokoh
Kini…
Hanya bersembunyi dibalik indahnya histori leluhur
Cahayanya yang tak seterang dahulu
Hanya menjadi angin-angin surga idaman…manusia pinggiran
Tak ada suara yang bergumam
Hanya anggukan kepala disaat itu
Tak ada teriakan lantang yang dahulu mampu menggetarkan jiwa
Hanya ada senyuman yang terbesit  penuh makna
Sarat akan dendam yang terus bermetamorfosis
Permainan sknario...bak produser dalam film holywood
Dan semua pun terbelenggu dalam tontonan yang apik
Lingkaran hitam pun tertawa terbahak
Memenuhi warnanya bumiku
Ku tau kau ingin teriak pada kami yang tak tau diri
Dengan teriakan penuh kemarahan….

Minggu, 25 November 2012

catatan kecil

catatan kecil

oleh OK Perdana Indra pada 18 Oktober 2012
Semacam tak percaya,
Namun mata taklah bisa berbohong,
Aku memang tak menatap
Kuyakin kau tak akan percaya. . .akan cerita ruang yang kosong
Dan tak ada pilihan lain bagiku. . .selain menatap tetesan hujan dibalik kaca
Yang terus mengirimkan pesannya.
Jikalau lah ada pelangi, pastilah itu akan terlihat indah diakhirnya
Dan akan banyak senyuman manis dikala menatap itu.
Meskipun tak akan banyak kisah yang akan berubah.
Hanya makna yang lembut yang slalu tersirat tanpa suara
Yang akan terus menemani hidup ini
Langkah mungkin akan mudah terhenti
Tapi jalan akan smakin panjang
Waktu akan memaksa semuanya untuk melewati dinding pembatas
Positive Thinking mungkin akan membuat semuanya terlihat kuat
Tapi hanya positive feelings yang akan membuat kita dapat merasakan hidup ini.

Sabtu, 24 November 2012

to night"

to night"

oleh OK Perdana Indra pada 26 April 2012
  
Aku yang tak pernah seterang matahari
Aku pula tak bisa seindah bulan
Bahkan aku pun tak menjadi bintang
Yang selalu menjadi pelangkap indahnya malam itu
Malam-malam yang akan terasa pudar
Anginnya pun terasa menusuk tulang-tulang…
Berhentilah memaksaku untuk tersenyum
Karena raga ini takkan mampu berdusta
Waktu yang kian silih berganti
Banyak yang berdatangan
Namun tak sedikit pula yang akan pergi
Pergi meninggalkan seberkas ingatan…
Tak usah hiraukan apa yang telah pergi
Setiap pertemuan ditakdirkan untuk berpisah
Laksana  kapal dalam persinggahan
Tak ada keabadian yang akan kau temukan dibumi

catatan keciL

catatan keciL

oleh OK Perdana Indra pada 22 Agustus 2012 

"Bermain air basah bermain api hangus"
Begitulah ungkapan pepatah. .
Tapak yang beranjak terlalu tinggi
Lupa akan bekasnya
Bayangan menggatung di ujung titik nadi
Lantunan melodi merubah ritmenya
Arahnya hampa dan kosong
Kau berucap, aku mendengar
Kau berlaku, aku melihat
Hanya matahari yang akan cerahkan pagi
Hanya bulan yang akan indahkan malam
Biarkan waktu berjalan pelan
Agar semua terlihat jelas

Mutiara Aceh Selatan Yang Tak Kunjung Berkilau


Mutiara Aceh Selatan Yang Tak Kunjung Berkilau


Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, yang telah disahkan pada tanggal 10 April 2002, resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI No.4 tahun 2004, menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, yang terdiri dari daratan rendah, gelombang, berbukit, hingga penggunugan. Dan hampir 95% penduduk disana bekerja sebagai tani. Sehingga hal ini memiliki potensi yang besar  dalam bidang hasil pertanian khususnya buah pala.
Dan hasil observasi langsung oleh tim Jelajah Budaya Aceh 2012 menemukan bahwasanya Kabupaten ini dikenal identik dengan buah palanya, dikarenakan Aceh Selatan merupakan salah satu Kabupaten penghasil pala terbesar di Aceh. Sehingga menuntut kretifitas masyarakat untuk membudidayakan buah pala tersebut secara turun temurun bertahun-tahun. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan buah pala sebagai makanan khas yang dikemas menjadi sebuah manisan saja. Namun seiring perkembangan IPTEK ternyata buah pala tak hanya dijadikan makanan manisan, melainkan banyak hasil yang bisa dimanfaatkan dari buah pala seperti, sirup pala , minyak pala yang bisa digunakan sebagai obat-obatan dan biji buah pala yang bisa dijadikan kerajinan tangan untuk hiasan rumah.
Padahal buah pala ini termasuk kategori buah yang sangat mudah didapat didaerah ini bahkan dalam jumlah yang besar, sehingga jika diberdayakan secara baik akan menimbulkan manfaat yang cukup besar bagi masyarakatnya sendiri.
Dan menariknya lagi aktifitas pemetikan buah pala, dijadikan sebuah icon tarian khas di Kabupaten Aceh Selatan yang dicetus pada tahun 2004 oleh dua orang tokoh budayawan Aceh Selatan yaitu Saniati, S.Pd dan Muskidar, tarian ini diberi nama Tarian Bungong Pala. Yang pertama kali tari ini ditampilkan secara umum di ajang PKA ke-IV di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
Seorang pengrajin usaha makanan buah pala (Darmani-Rabu,23 Mei 2012) mengungkapkan bahwasanya buah pala merupakan salah satu hasil khas Kabupaten Aceh Selatan yang memiliki daya tarik cukup basar bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun dalam hal ini beliau mengakui bahwasanya masih memiliki banyak kendala dan keterbatasan untuk memproduksi buah pala ini. Dan peran Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan pun dinilai tidak pernah memberikan kontribusi yang memadai baik dalam hal bantuan, modal, atau pun promosi sehingga menyulitkan Darmani dan pengusaha makanan buah pala lainnya dalam mengenalkan buah pala, apalagi hampir semua pengrajin makanan buah pala ini tergolong pengusaha menengah kebawah. Beliau sebagai pengusaha kecil juga berharap besar adanya sebuah kontribusi dan bantuan dari Pemerintah setempat agar bisa menaungi aspirasi mereka dalam memajukan usaha buah pala dalam lokal, nasional, maupun internasional.

Aceh Selatan, 23 Mei  2012 
Ditulis Oleh,
OK. Indra Perdana

 

Ilustrasi "De Mello"

Ilustrasi "De Mello"

oleh OK Perdana Indra pada 30 Mei 2012 pukul 20:58 ·
Seseorang menemukan sebutir telur burung elang, dan kemudian ditetaskannya bersama-sama ayam piaraannya. Anak elang pun lahir dan kemudian bermain-main sampai dewasa dengan ayam. Suatu ketika dimasa tua nya, sang elang melihat ke langit dan melihat burung yang terbang dengan gagahnya. Lalu ia bertanya, "Siapa dia?". Itulah burung elang, raja segala burung, "jawab si ayam", tempatnya di langit sana, sedangkan kita ayam hanya disini, di bumi ini." Maka sepanjang masa si elang hidup dan mati sebagai ayam. Begitulah ia memikirkan dirinya.

Kacang Polong di Tangga Spritual

Kacang Polong di Tangga Spritual

oleh OK Perdana Indra pada 31 Oktober 2012 pukul 20:43 ·
Seorang ibu rumah tangga di dapur memasak kacang polong. Di atas penggorengan kacang-kacang melompat girang, berkata: ''Cepatlah, ramu aku sesuai cita rasa seleramu. Lalu sisipkan aku kedalam tenggorokanmu. Aku akan menjadi bagian dari daging dan darahmu. Zikirku akan menjadi zikirmu, zikirmu adalah zikirku. Ketika kelak dibangkitkan, bersama kita akan bertemu yang dirindui oleh aku dan kamu.

Seekor kelinci telah dibaringkan oleh seorang anak perempuan. Perempuan itu ragu dan menatap wajah sang kelinci. Matanya berbinar, basah dan bening. Melalui mata itu sang gadis membaca sebuah pesan. "Mantapkan hatimu. Kehidupanku dimulai saat mata pisau masuk kedalam bulu-bulu di leherku. Bersegeralah. Kenyangkan mereka yang lapar dengan potongan dagingku. Hanya dengan mereka aku akan bisa shalat. Hanya dengan menjadi bagian dari darah dan daging mereka aku bisa ikut berjuang melanjutkan perjuangan junjungan alam, nabi Besar. Mohon hargailah kerja-kerjaku seumur hidup hanya memakan rumput-rumputan dan sayur-sayuran yang dipersembahkan tanah. Hanya dengan menjadi bagian dari mereka yang kelaparan aku akan bisa ikut berbangkit dan menyapa Kekasih Abadiku. Kumohon, bila tidak tanah akan mencengkramku dan hilang tak berharga aku bersamanya. " Maka perempuan itu hilanglah keraguannya.

Seorang pemuda menyembelih seekor anak sapi. Setelah beberapa jam kemudian daging dan tulang anak sapi itu pun disajikan dalam sebuah jamuan makan. Setelah jamuan usai, pemuda mendekati induk sapi, ia membisikkan sesuatu: "Bagaimana perasaanmu setelah anakmu dicerna perut-perut kami?" Melalui mata dan wajahnya, induk sapi menitipkan pesan: "Kau telah merampas cinta sementara menuju cinta sejati. Dia anakku, aku mencintainya. Namun hanya dengan menjadi bagian dari tubuh kalian, buah hati cahaya mataku akan menemui kekasih abadi sepanjang masa. Kelak, titipkan salamku pada kekasih kita, yang kita rindui sepanjang waktu, yang kita dambakan siang dan malam."

Bagi sapi, kelinci dan kacang polong, kehidupan bermula saat maut menjemput. Hakikatnya ditemukan dengan menjadi bagian dari yang lebih tinggi darinya. Demikian pula kita manusia, kehidupan yang sebenarnya dumulai dengan setelah gagah berani menyerahkan diri bagi yang Lebih Tinggi dari pada kita.

Diangkat dari catatan
Buku Garudaku Tangguh