Sabtu, 24 November 2012

Mutiara Aceh Selatan Yang Tak Kunjung Berkilau


Mutiara Aceh Selatan Yang Tak Kunjung Berkilau


Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, yang telah disahkan pada tanggal 10 April 2002, resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI No.4 tahun 2004, menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, yang terdiri dari daratan rendah, gelombang, berbukit, hingga penggunugan. Dan hampir 95% penduduk disana bekerja sebagai tani. Sehingga hal ini memiliki potensi yang besar  dalam bidang hasil pertanian khususnya buah pala.
Dan hasil observasi langsung oleh tim Jelajah Budaya Aceh 2012 menemukan bahwasanya Kabupaten ini dikenal identik dengan buah palanya, dikarenakan Aceh Selatan merupakan salah satu Kabupaten penghasil pala terbesar di Aceh. Sehingga menuntut kretifitas masyarakat untuk membudidayakan buah pala tersebut secara turun temurun bertahun-tahun. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan buah pala sebagai makanan khas yang dikemas menjadi sebuah manisan saja. Namun seiring perkembangan IPTEK ternyata buah pala tak hanya dijadikan makanan manisan, melainkan banyak hasil yang bisa dimanfaatkan dari buah pala seperti, sirup pala , minyak pala yang bisa digunakan sebagai obat-obatan dan biji buah pala yang bisa dijadikan kerajinan tangan untuk hiasan rumah.
Padahal buah pala ini termasuk kategori buah yang sangat mudah didapat didaerah ini bahkan dalam jumlah yang besar, sehingga jika diberdayakan secara baik akan menimbulkan manfaat yang cukup besar bagi masyarakatnya sendiri.
Dan menariknya lagi aktifitas pemetikan buah pala, dijadikan sebuah icon tarian khas di Kabupaten Aceh Selatan yang dicetus pada tahun 2004 oleh dua orang tokoh budayawan Aceh Selatan yaitu Saniati, S.Pd dan Muskidar, tarian ini diberi nama Tarian Bungong Pala. Yang pertama kali tari ini ditampilkan secara umum di ajang PKA ke-IV di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
Seorang pengrajin usaha makanan buah pala (Darmani-Rabu,23 Mei 2012) mengungkapkan bahwasanya buah pala merupakan salah satu hasil khas Kabupaten Aceh Selatan yang memiliki daya tarik cukup basar bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun dalam hal ini beliau mengakui bahwasanya masih memiliki banyak kendala dan keterbatasan untuk memproduksi buah pala ini. Dan peran Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan pun dinilai tidak pernah memberikan kontribusi yang memadai baik dalam hal bantuan, modal, atau pun promosi sehingga menyulitkan Darmani dan pengusaha makanan buah pala lainnya dalam mengenalkan buah pala, apalagi hampir semua pengrajin makanan buah pala ini tergolong pengusaha menengah kebawah. Beliau sebagai pengusaha kecil juga berharap besar adanya sebuah kontribusi dan bantuan dari Pemerintah setempat agar bisa menaungi aspirasi mereka dalam memajukan usaha buah pala dalam lokal, nasional, maupun internasional.

Aceh Selatan, 23 Mei  2012 
Ditulis Oleh,
OK. Indra Perdana

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar