Selasa, 30 September 2014

Hujan

Malam selalu punya cerita
Menghubungkan titik demi titik
Menjadi sebuah nama yang terketik
Entah,,aku tidak pernah punya hak untuk memaksa
Juga tidak punya hak untuk memastikan
Paling tidak, izinkan tintaku mengabadikan namamu dalam tulisan

Hey..aku selalu ingin berbisik padamu tentang senja
Tentang aku dan kecintaanku pada nya
Tapi kupikir aku belum dipertemukan pada waktu yang cukup tepat untuk itu

Hey..kali ini aku benar-benar keliru tentang waktu
Kini kamu tepat dihadapanku
Namun, lidah mulai kelu
Jangankan bercerita, menatap wajahmu saja aku malu

Hey..kini kamu ada dihadapanku
Aku malah membatu hingga rerintiknya hadir diantara aku dan kamu
Diam...
Kita hanya terdiam hingga angin kecil menerbangkan ujung kerudungku
Kita hanya diam...
Hingga rerintiknya mulai membasahi tubuhku...sama seperti kamu

Saat harus basah dan mengigil kedinginan
Kali ini, aku tidak menyesali hadirnya hujan


Banda Aceh, 17 September 2014
Oleh. Riska Fauza
Mahasiswi PSIK Unsyiah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar